Terus terang saja, saya sedih sekaligus bosan dengan apa yang terjadi di Indonesia. Masyarakat kita dari pejabat sampai pengamen pada umumnya tidak mempunyai wawasan yang jauh. Semua memikirkan keuntungan sendiri, seringkali dalam bentuk uang atau kemakmuran. Kita lupa apa yang lebih penting, yaitu sikap mental yang mau bekerja keras untuk memajukan masyarakat. Dan ini kembali lagi pada sikap kita terhadap pendidikan.
Bangsa Indonesia kehilangan pemahaman esensial mengenai pendidikan, yaitu bahwa pendidikan adalah sebuah proses berkelanjutan, bukan proyek untuk dapat ijazah.
Tidak perlu bicara soal hukum. Apa yang bisa kita katakan ketika ahli-ahli hukum kita (walaupun tidak semua) memperjuangkan kepentingan masing-masing? Hukum bukan meluruskan yang bengkok, malah membengkokkan yang lurus.
Mengenai bahasa Indonesia, sebenarnya saya merasa 'kurang relevan' untuk mengaitkannya dengan nasionalisme, tapi ada baiknya juga melestarikan bahasa kita. Karena bahasa Indonesia masih satu rumpun dengan bahasa Melayu yang dipakai di Malaysia, Brunei, dan Singapura, maka akan sangat menguntungkan kalau kita menguasainya kala, katakanlah, berbisnis dengan orang-orang dari negara-negara ini, atau mungkin menjalin hubungan dengan orang-orang Indonesia yang merantau ke mancanegara.
Menjadi negara berkembang tidak berarti tidak bisa mempunyai pendidikan kelas dunia. Lihat India yang masih sering dilanda kelaparan, universitasnya tidak begitu canggih tetapi menghasilkan ilmuwan, dokter, ekonom, dan ahli komputer kelas internasional. Dan hebatnya, mereka tidak lupa akar budayanya. Kenapa? Karena mereka punya sikap mental yang tepat.
2007-07-21 06:24:16
·
answer #1
·
answered by r083r70v1ch 4
·
0⤊
0⤋
Mau ada perubahan? Mulailah dari diri sendiri. Banyak orang yang berpikir untuk mengubah dunia, tapi tidak pernah berpikir untuk mengubah diri sendiri....
2007-07-19 23:27:07
·
answer #2
·
answered by Bluette 2
·
0⤊
0⤋
saya agak kurang setuju dengan pernyataan bahwa pendidikan tinggi di Indonesia masih rendah. pendidikannya sendiri tidak rendah, itu makanya anak2 indonesia punya IQ yang cukup tinggi dibanding negara lain.
pendidikan kita itu bermasalah di sistem. pelajar hanya diberikan teori2 sepanjang waktu, tanpa bisa mengaplikasikannya. ini yang bikin pelajar2 indonesia jauh tertinggal dari eropa. kreatifitas kita tidak tersalurkan dari masih SD terbawa hingga ke pendidikan tinggi.
selebihnya, kalau masalah penggunaan bahasa sehari2 atau ketaatan pada hukum, itu sih kembali pada mental orang tersebut, bukan masalah rendahnya pendidikan tinggi..
2007-07-19 21:06:47
·
answer #3
·
answered by mayank l 3
·
0⤊
0⤋
ya namanya negara berkembang yang tentunya fasilitas yang di milikinya pun masih kurang di banding negara-negara namun tidak dapat di simpulkan juga kalau perguruan tinggi di indonesia masih rendah itu kan tergantung unsur yang ada di dalam nya misal nya dosen nya aktif namun mahasiswa nya fasif or sebaliknya dan itu merupakan tuntutan bagi kita bagai mana kita mengembangkan pendidikan kita di mata dunia kalau tidak salah banyak juga orang pintar di indonesia namun mereka tidak sadar dan selalu ingin di suapi sehingga mereka terlihat pasif coba kalau mahasiswa di negara kita berlomba-lomba menemukan sesuatu yang beda yang dapat memecahkan dunia
2007-07-18 03:02:09
·
answer #4
·
answered by Anonymous
·
0⤊
0⤋
namanya negara berkembang , tentu susah untuk bisa menyamakan kualitas antar lulusan universitas di dalam negeri, ini mengingat kurangnya pengawasan dan pengujian berkala dari pihak yang berwenang, tapi kalo soal hukum, setelah puluhan tahun hidup dibawah pemerintahan yang lebih menerapkan hukum sebagai teror untuk rakyat kecil dan fasilitas untuk kaum atas maka, jelas rakyat saat ini merasa bagaikan burung yang dilepas dari rantai pengikat sang penguasa yang memenjarakan hak2x dasar manusia untuk periode yang lama. kalo bahasa yahh susah , dengan era saat ini dimana kemudahan menerima informasi dan sebagainya maka indonesia di tahap percampuran antara budaya lokal dengan budaya negara 2x maju atau budaya yang sangat komersial di media 2x indonesia saat ini, jadi jangan berharap orang masih mencintai bahasa nya sendiri, lagian bahasa kan adalaha bagian dari budaya yang akan terus ber-evolusi berdasarkan situasi keadaan dan tuntutan masa depan.
2007-07-17 22:56:30
·
answer #5
·
answered by jansendesjardines 1
·
0⤊
0⤋