English Deutsch Français Italiano Español Português 繁體中文 Bahasa Indonesia Tiếng Việt ภาษาไทย
Semua Kategori

Apa yang jadi landasan keputusan Anda, dan apa landasan serta tujuan pernikahan Anda. Saya sudah mencari-cari, dan ada beberapa jawaban yang tipikal, tapi tidak memuaskan saya:
1. Cinta: Apa yang dimaksud dengan "cinta"? Apakah itu gelombang perasaan yang dihasilkan aliran hormon dalam tubuh Anda? Anda tidak harus menikah supaya bisa saling mencintai bukan?
2. Supaya ada yang menjaga atau membantu: Antar sahabat atau saudara juga bisa saling menjaga dan membantu kan?
3. Supaya punya anak: Apakah Anda sadar besarnya tanggung jawab dan kesulitan membesarkan seorang anak? Apakah Anda mau mengandalkan anak untuk hari tua? Menurut saya itu sangat egois, karena memandang manusia sebagai sumber ekonomi saja. Dan bukankah (secara logika) Anda tidak perlu menikah untuk punya anak?
4. Supaya tidak berzinah: Apakah lembaga pernikahan itu hanya untuk melegalkan sex?
5. Kewajiban agama: Saya tidak bisa komentar, tapi menurut saya manusia diberi kebebasan (bukan kewajiban) untuk menikah.

2007-09-22 20:07:23 · 16 jawaban · ditanyakan oleh r083r70v1ch 4 di Keluarga & Hubungan Pertunangan & Pernikahan

Terima kasih buat jawaban-jawaban yang sudah masuk. Nice try. 1 thumb up for each of you. Untuk para penjawab berikutnya, harap memberikan alasan-alasan yang kuat, bukan sekedar klise atau perasaan saja. Saya mengundang semua kawan di Y!A untuk ikut menjawab pertanyaan ini.

2007-09-23 03:59:20 · update #1

Untuk tampurobert, apakah berarti sebelum Anda menikah Anda tidak seimbang? Dan apabila pasangan Anda sudah meninggal Anda jadi tidak seimbang lagi? Bisakah Anda jelaskan mengenai ketidakseimbangan ini?

2007-09-23 04:01:26 · update #2

Untuk kevinghetto, bila Anda menginginkan orang yang membantu full-time, mungkin lebih baik Anda cari pembantu saja. Kalau Anda tidak suka, Anda bisa pecat.
Dan apakah Anda sadar betapa terbatasnya seorang anak dalam membalas budi orang tua? Itupun kalau sang anak masih ingat kepada orang tua. Kita tidak pernah dapat membalas kebaikan orang tua 100%.

2007-09-23 04:08:03 · update #3

16 jawaban

1.Betul
2.Sangat betul
3.Anda juga Betul
4.Pertanyaan ini juga betul
5.Yah kalo menurut anda betul,ya betul deh

tapi tenang saja bung,nanti akan terjawab tapi anda harus menunggu karena ini bagian dari jalan hidup nanti ada jalannya,saya yakin dan anda juga harus yakin bahwa semua ini tidaklah lepas dari konspirasi tuhan yang bekerja dengan jalanya sendiri serta style nya Ia yang sudah di praktekan ber abad-abad,dan setahu saya juga ini akan lewat dan nanti melalui beberapa moment anda secara tidak sengaja akan melakukan hal yang anda pertanyakan,karena semua pertanyaan ada jawabannya dan setiap tindakan ada alasannya cuma kita harus sedikit bersabar dan sedikit terluka,kecewa serta menderita,baru kita bisa tahu jawaban serta alasannya,God have good sense of Humor isn't it?

2007-09-23 01:22:58 · answer #1 · answered by Dr.Baker 1 · 1 0

Saya sudah menikah 5 tahun dan dikaruniakan 1 puteri dan dikandungan isteri saya baru 5 bulan. Kita ada didunia pasti karena Tuhan mempunyai maksud atas keberadaan kita. Jangan sampai kita hanya numpang lewat dan kemudian mati. Betapa sia-sianya hidup kita.

Pernikahan adalah pilihan sebagaimana keputusan tidak menikah adalah pilihan. Tuhan begitu demokratis, memberi kita kebebasan untuk memilih, tak ada paksaan dan tak ada sanksi. Yang terpenting bukanlah kebebasan kita untuk memilik menikah atau tidak menikah, tetapi dapatkah hidup kita berari bagi keluarga, masyarakat dan sesama kita? Bukankah kita ada di dunia fana, yang mempunyai batasan waktu, jangan sampai kita tidak mengambil "peran" penting dalam "sandiwara" di dunia ini?

Kalau kita menikah jalanilah kehidupan pernikahan dengan benar, saling menghargai dan menghormati, laksanakan kewajiban kita sebagai apapun kita (bapak, anak, suami, saudara, bos, anak buah, teman, adik, isteri, umat Tuhan) bertanggungjawablah pada apa yang menjadi tanggungjawab kita. Setidaknya kita telah menjadikan keluarga kita panutan keluarga yang lain. Begitu pula apabila kita tidak menikah, jalanilah kehidupan kita dengan benar dan tetap bertanggungjawab untuk setiap tanggung jawab yang ada. Percayalah Tuhan mempunyai rencana atas hidup kita di dunia ini, Dia tidak melihat kita menikah atau tidak, tetapi apakah keberadaan kita dimanapun itu telah cukup berarti buat ciptaanNya yang lain, saya kira itu yang penting.

Mengenai apakah itu cinta, supaya ada yang membantu, supaya ada anak, tidak zinah, kwajiban agama, biarlah akalbudi yang kita miliki untuk merajut satu persatu benang-benang itu, mau menjadi seperti apa rajutan kita ini, akal budi dan iman kita kepada Dia, sangat menentukan bentuk rajutan kita tadi. Mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan, tidak ada pretensi lain selain sharing untuk saling mengisi di antara kita. GBU. Semoga bermanfaat.

2007-09-28 02:27:11 · answer #2 · answered by Depitu 2 · 1 0

dilihat dari pertanyaanmu dan pernyataanmu, kayaknya kamu sangat sangat tidak mempercayai lembaga perkawinan dan tdk percaya akan ikatan kuat pernikahan, kenapa......?? apakah ada pengalaman pribadi/ trauma pribadi yg sangat pedih mungkin..??

tapi mungkin nanti jika anda bertemu dengan seseorang yang cocok, seseorang yang hanya anda sendiri yang tahu bagaimana orang tersebut begitu mewarnai hidup anda, begitu besar pengaruhnya terhadap hidup anda. maka mungkin anda akan mengetahui jawabanya kenapa orang-orang memutuskan untuk menikah.

semoga anda segera menemukan seseorang itu secepatnya, agar juga dapat merasakan kebahagiaan yang dirasakan oleh orang2 yg telah menikah.

2007-09-24 04:19:29 · answer #3 · answered by M3L1 4 · 1 0

sebelum itu:
1. memang ya cinta gak harus nikah
2. tapi pasangan membantu 24 jam 7 hari
3. memang nanti kita susah tapi nanti anak akan balas budi
4. secara radikal, ya secara logika, tidak
5. memangnya agama apa yg wajib? setahu saya yg katolik n budha gak wajib tuh...

gak cuma itu... menikah itu sendiri tujuannya untuk mencari orang yang akan bersama kita selamanya

2007-09-23 05:57:07 · answer #4 · answered by Anonymous · 1 0

Kehidupan memiliki keseimbangan.Menikah termasuk didalamnya. Nah, jika tidak menikah artinya tidak memiliki keseimbangan dalam kehidupan. Tidak menuruti keseimbangan akan menjadi penyesalan dikemudian hari. Paham kan ?!

2007-09-23 05:50:23 · answer #5 · answered by tampurobert 4 · 1 0

diketahui : 1,2,3,4,5
ditanya : 1,2,3,4,5
dijawab :
1. bukan, klo bukan anda, orang lain yang akan menikahinya.klo emang saling saling mencintai, kenapa harus menikah dengan orang lain? apakah anda bisa mencintai doi seperti sebelum menikah??
2. betul, tapi anda ga bisa terus menerus dibantu saudara anda, apalagi klo dia udah menikah.. bentuk bantuannyapun ga bisa total seperti pasangan anda. kecuali emang keluarga anda se faham dengan anda= dalam satu generasi keluarga akan punah. 100%
3. di indonesia, menurut pakar demografi, emang wealth flow mengalir dari bawah, maksudnya anak mensejahterakan orang tua. anda bisa mengubahnya?? secara logika, apakah tidak akan menimbulkan persoalan di kemudian hari, klo ada persoalan dan kemudian anda menempuh jalur hukum, hukum negara mana yang anda pakai? kayaknya disini anak anda masih dianggap anak haram.. banyak sekali hal2 yang harus anda perjuangkan untuk mendapatkan pengakuan tentang prinsip anda.
4. menurut Kitab Suci saya begitu, Yesus bersabda, ikutlah sperti Aku, tapi klo kamu tidak mampu, menikahlah. klo anda punya kitab lain terserah anda. Agama bukan logika!
5. bukan kebebasan untuk bezinah, rincian 4!

2007-09-28 10:41:48 · answer #6 · answered by peace_er 2 · 0 0

Menikah dalam agama saya hukumnya wajib dan kita bisa saling menjaga antara suami dan istri dan kalau kita diberi amanat berupa anak maka kita ga usah takut karena setiap manusia sudah ada rejekinya dan kita sebagai orang tua tinggal mengarahkan jangan sampai anak itu salah jalan. Kalau kita orang yang taat beragama mungkin tidak akan melakukan jinah karena dekat aja dilarang.
saya yakin dengan menikah kehidupan anda akan tenang. Amin ...

2007-09-28 08:33:10 · answer #7 · answered by Ruhiyat 1 · 0 0

gw seorang muslim. gw menikah karena alasan dakwah/perbaikan. artinya bagaimana dengan pernikahan yg gw lakukan gw bisa bikin perubahan yg berarti. dan itu dimulai dari diri sendiri. kemudian dari keluarga (yang terbentuk dari lembaga pernikahan). dari keluarga inilah kemudian memberikan influence kepada lingkunan sekitar. pengaruh yang baik, konstruktif dan produktif insay Allah akan membawa perbaikan dalam masyarakat.
kalo tujuan2 lain yg disebutkan (cinta, ada yg membantu/menjaga, punya anak, tidak berzina, kewajiban agama) merupakan hal yg akan ngikut dengan sendirinya, alias bakal lo dapet dengan sendirinya.
jadi tujuannya adalah sebuah perbaikan konstruktif produktif alias dakwah.

2007-09-28 03:03:25 · answer #8 · answered by zalle 2 · 0 0

Saya belum menikah tetapi menggambarkan bahwa kepribadian orang yang telah menikah lebih terjaga dari dosa.

2007-09-27 19:55:20 · answer #9 · answered by bangor 1 · 0 0

menikah.............

setiap orang pasti melakukan hal ini karena merupakan hal wajib bagi setiap manusia,

memang klo dipikir secara nalar buanyak banget landasannya, mulai dari masalah Syahwat ampe masalah komitmen.

sebagai manusia biasa menurutku menikah seatu keharusan masalahnya setiap Makhluk hidup ingin mempunyai keturunan dan memperpanjang keturunannya

selain itu menikah adalah ajaran agama Islam yang menganjurkan umatnya untuk menikah

dengan menikah kita memiliki bagian hidup yang senantiasa menemani kita . dulu saat kita masih belum menikah mungkin hidup qt jd semrawut karena gak ada yang ngatur, sekarang dengan adanya pendamping qt, hidup jd lebih bermakna, apalagi dengan orang yang benar2 qt cintai Lahir dan Batin

memang klo qt telat nikah bisa jadi omongan tetangga, yang katanya gak laku lah..terlalu milih ato apa yang bikin qt jadi gak enak

makanya... selain dari diri kita landasan kita menikah juga dari luar, mungkin karna pacaran udah lama ato apa (asal jangan paksaan)

menikah memang nikmat saat berangkat kerja ada yang mengkhawatiri, saat di tempat kerja ada yang menunggu dirumah, saat pulang kerja ada yang menyambut, saat tidur ada yang nemeni.............................. hemmmmm.......

kayak gitu siapa yang gak mau...... pasti orang bodo...


yakan....

2007-09-27 04:19:44 · answer #10 · answered by Yupie 2 · 0 0