Sejarah telah membuktikan bahwa komunisme telah melahirkan sistem yang menghancurkan negara sendiri. Banyak negara komunis yang runtuh karena ekonominya hancur, antara lain disebabkan korupsi besar-besaran. Korea Utara sendiri kondisinya sudah kritis. China adalah kasus yang unik karena mereka masih mengakomodasi kepercayaan setempat dan dalam perekonomian mereka telah memulai liberalisasi sejak zaman Deng Xiaoping. Negara-negara komunis umumnya membunuh banyak rakyatnya sendiri.
Mengenai kebebasan beragama, tentunya akan banyak berkurang tetapi menurut saya di daerah-daerah tertentu yang agamanya berakar kuat orang masih memeluk agama. Contohnya, di Aceh masih ada Islam, di Manado dan Maluku masih ada Kristen, di Nusa Tenggara masih ada Katholik, dsb. Di beberapa negara komunis hal ini juga terjadi. Di China masih ada biara Shaolin dan di Rusia masih ada Gereja Orthodox.
2007-08-05 17:08:30
·
answer #1
·
answered by r083r70v1ch 4
·
0⤊
0⤋
gue kira mungkin akan lebih bagus daripada indonesia saat ini yang byk2 partai ga jelas byk kepentingan n smua cari kaya buad diri sendiri aja
PKI itu komunis namun bukan atheis..harap dibedain.. trus pelajaran sejarah dahulu belum tentu benar loh PKI = pihak jahat, malah uda ada bukti2nya kan soeharto yang ikutan nebeng rampas dgn yg katanya "supersemar"
sapa yg berkuasa emang sanggup mengubah jalan cerita bung
2007-08-05 14:47:10
·
answer #2
·
answered by awan 3
·
1⤊
0⤋
Seandainya PKI berhasil mengubah Indonesia pada saat itu, berarti Indonesia berhasil pada taraf sosialis..Mengapa?? Karena, sama kita ketahui sejarah Indonesia dari zaman feodalisme yang sebenarnya masuk ke zaman kapitalis tapi masuk ke zaman kolonialisme Belanda yang sama saja hidup di zaman perbudakan..Setelah itu, masuk lagi ke zaman Facismenya Jepang yang lebih kejam lagi dari pada zaman kolonialnya Belanda...Terus ketika pada tahun 1945, Indonesia sebenarnya belum benar-benar siap untuk masuk kemerdekaan..Karena, kesiapan yang ada baru kulitnya saja berarti belum benar-benar klop Indonesia untuk merdeka..Dan PKI pada saat itu, berjuang bersama-sama dalam pembentukan Indonesia dan tidak bisa dipungkiri klo antek komunis turut serta dalam perumusan Pancasila..Dan komunis Indonesia pun percaya akan Tuhannya masing-masing, bukan berarti klo komunis Indonesia itu Atheis...
2007-08-08 09:58:39
·
answer #3
·
answered by fabio dinasti 1
·
0⤊
0⤋
ROBOT !!
Yup ! Anda, saya, dan kita semua akan menjadi robot !
Di samping itu, tingkat penghargaan dan pelaksanaan karakter budaya daerah yang kita miliki sangat variatif dan berbeda-beda di tiap daerah, itulah sebabnya faham komunis tidak akan mampu mengakomodasi perbedaan yang ada dalam semangat kebangsaan kita
2007-08-06 23:27:53
·
answer #4
·
answered by Shahab 2
·
0⤊
0⤋
Puluhan juta rakyat sipil dibantai pada saat revolusi kebudayaan cina. Puluhan juga saat revolusi di Rusia. Begitu juga di Kamboja !
2007-08-06 15:55:07
·
answer #5
·
answered by Tanya 3
·
0⤊
0⤋
Saya tidak melihat PKI itu dari kacamata Agama, saya hanya melihat konsep dan metode pengembangan pemberdayaan perekonomiannya. Metode monopoli diidentikkan dengan konsep Komunis, beberapa pakar monopoli dibidang ekonomi menyatakan kalau sistem pemasaran suatu barang jika dikerjakan dengan metode ini akan menghasilkan profit yang maksimum dengan modal yang minimum dengan jangka waktu yang amat singkat.
Memang, metode ini pada kenyataannya praktek dan teori sangat jauh kenyataannya. Itulah kenapa ada sedikit dilema dimana UU No. 25 Tahun1992 ttg Perkoperasian Bab 5 Pasal 17 yang menjelaskan tentang peran anggota sbg Pemilik dan Pengguna Jasa perusahaan Koperasi akan sangat sulit diterapkan dgn metode monopoli atas koperasi pemasaran (dgn tujuan harga persatuan barang yg dibeli anggota akan kebutuhan hidupnya lebih murah dari harga pasar), dimana pemerintah juga mengeluarkan UU no.5 Tahun 1999 tentang larangan Praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat.
Jika menanggapi pertanyaan anda secara keseluruhan Komunis/PKI tidak akan bisa merubah bangsa kearah lebih baik dari sekarang, yang bisa merubahnya adalah metode mereka ttg pemberdayaan ekonomi kerakyatannya.
2007-08-06 06:30:16
·
answer #6
·
answered by Teguh S 4
·
0⤊
0⤋
apa salahnya sih dengan komunis? apakah negara kita sejak awal memang didirikan untuk menganut satu asas tertentu? saya pikir tidak, beberapa waktu lalu saya membaca buku yang berisi pidato nya bung karno saat sidang BPUPKI. Bung Karno sendiri pun, sebagai pencentus Pancasila, mengakui adanya keragaman aliran politik di Indonesia. Beliau sendiri menyarankan perbedaan tersebut untuk di jadikan suatu, menjadi satu asas, yakni Pancasila; yang berisi tentang ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencari titik temu dari berbagai kalangan yang memang sudah beragam saat itu. usul tersebut disepakati oleh para pendiri bangsa lainnya. Ini berarti di dalam Pancasila sebagai asas bangsa ini mengakui semua bentuk aliran; termasuk komunis, sosialis, demokratis, nasionalis, dan agamis. Jadi, tugas kita sebagai penerus bangsa harusnya bisa menjadikannya satu kesatuan, NKRI. menjembatani adanya perbedaan menjadi yang terbaik untuk negara. yang jelas Indonesia itu Bhineka Tungga Ika. Kedepannya, kita harus dapat mengambil hikmah terbaik dari semua asa politik yang ada. hemat saya, salah apabila negara ini diarahkan ke satu aliran politik tertentu, Indonesia harus mencari sisi terbaik dari pebedaan, salah apabila indonesia hanya dijadikan negara komunis, salah apabila hanya dijadikan negara agama, salah apabila hanya dijadikan negara demokrasi, salah apabila hanya dijadikan negara sosialis, salah apabila menjadi negara tanpa bentuk. Indonesia adalah titik tengahnya, Indonesia memang berbeda-beda, tetapi harus tetap damai dan sejahtera.
2007-08-06 05:48:02
·
answer #7
·
answered by titissilva 1
·
0⤊
0⤋
Indonesia bisa menjadi negara yang maju atau terbelakang tidak ada hubungannya dengan Komunis.
Buktinya negara kita yang republik demokratis tidak maju seperti Amerika Serikat.
Kebebasan beragama sih menjadi tidak ada. Adanya pengawasan beragama seperti di China.
Semua materi khotbah di gereja atau masjid atau tempat ibadah lain harus melalui sensor pemerintah dulu. Dan saat khotbah pasti ada agen pemerintah yang ikut dengerin, menyimpang atau gak.
2007-08-05 22:43:37
·
answer #8
·
answered by IcyCool 4
·
0⤊
0⤋
spekulasi saja:
saya sepakat ada chance keadaan lebih baik
for one thing: tidak ada perkelahian soal agama (banyak darah dan waktu terbuang sia-sia karena ini *sigh*)
Kita lihat negara komunis yang tertutup -macam Korea Utara- jadi relik masa lalu, tapi negara komunis bisa juga progresif bukan ?
umat beragama versus komunis. komunis memang tidak terlalu mengakomodir agama. tapi tidak beragama bukan end of the world bukan ? agama saya bedakan dengan spiritualitas, agama lebih macam sarana saja.
2007-08-05 22:15:49
·
answer #9
·
answered by skywalker 6
·
0⤊
0⤋
duh jangan sampai dech because negara demokrasi juga banyak acak2kan apalagi komunis duh "kasian kami wong cilik"apa g' sebaiknya menata atau memperbaiki negara kita dengan sistem yang sama namun lebih berkualitas oceh hehehehe
2007-08-05 22:10:04
·
answer #10
·
answered by Anonymous
·
0⤊
0⤋